Pembelajaran Kontekstual Berbasis Proyek di Kelas 4 SD Islam Al Azhar 46

  Hidroponik merupakan cara bercocok tanam menggunakan media air. metode ini merupakan salah satu alternatif untuk bercocok tanam di tempat yang memiliki lahan terbatas. Adapun tumbuhan yang biasa ditanam dengan menggunakan metode ini adalah tanaman yang proses pertumbuhannya relatif cepat, seperti bayam, cai sim, pakcoy, kangkung, selada, stroberi, dan beberapa jenis sayuran lain yang biasanya memerlukan waktu yang cukup singkat untuk dipanen. namun ada juga yang menanam cabe, terong, dan paprika.

Saat ini, kami paralel kelas 4 sedang melaksanakan proyek pembuatan hidroponik sederhana dengan metode sumbu. Salah satu tujuannya adalah untuk melakukan praktik pembelajaran IPAS yaitu mengenai siklus hidup tumbuhan.

Dalam pembelajaran ini kami melakukan pembelajaran kontekstual berbasis proyek. Model pembelajaran kontekstual (contextual teaching and learning (CTL)) merupakan konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata murid dan mendorong murid membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai bahan pembelajarannya.

Model pembelajaran yang digunakan adalah project-based learning dengan harapan pengalaman belajar mereka akan lebih bermakna ketika mereka melakukan dan mengalaminya secara langsung.

Pada tahap awal proyek ini, murid diberikan materi hidroponik secara ringkas, kemudian secara berkelompok mereka menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan untuk menanam tanaman dengan metode hidroponik. Setelah semua alat dan bahan lengkap mereka melakukan tahapan-tahapan menanam benih dengan menggunakan rockwall, mulai dari proses penyemaian, penanaman kecambah, perawatan harian, sampai dengan panen.

Adapun tanaman yang ditanam oleh murid-murid kami adalah kangkung dan pakcoy. namun pada pelaksanaannya ada beberapa kendala yang dialami oleh mereka, seperti batang kecambah yang patah, rockwall yang kering meskipun air sebagai media tanam mencukupi sehingga memengaruhi pertumbuhan tanaman mereka.

Dengan adanya permasalahan seperti ini, mereka jadi lebih tertarik untuk mengamati tanaman mereka dan mencoba menyelesaikan masalahnya berdasarkan pengamatan yang mereka lakukan. Harapan semua guru, murid-murid kami bisa menjadi anak-anak yang cerdas, tangguh, dan bisa menyelesaikan masalah dengan pengamatan dan solusi obyektif.

Selain itu, untuk menunjang program Sekolah Adiwiyata, murid kami ikut dilibatkan dalam kegiatan menanam dan memelihara tanaman. Menumbuhkan rasa cinta dan peduli terhadap pentingnya menjaga kelestarian tanaman dan kerindangan sekolah.  Alhamdulillah, berkat kerja sama yang baik dari semua warga sekolah serta keterlibatan murid-murid dalam menyukseskan program ini, sekolah kami termasuk salah satu sekolah Adiwiyata di Kota Depok yang diutus ke Provinsi Jawa Barat.

Oleh: Nursofah,S.Pd.