Oleh Hilma Arifah Roihan, S.Pd.

“Allah jadikan Ramadhan bulan penuh berkah,

Allah jadikan Ramadhan bulan penuh Rahmah,

Perbanyaklah ibadah, jangan lupa sedekah,

Perbanyaklah tadarus, jangan lupa shalawat,

Marhaban Ya Syahro Ramadhan,

Ya Syahro Shiyam.”

Ramadhan adalah salah satu momen yang paling dinanti oleh umat Islam di seluruh dunia, dimana pada bulan ini umat Islam serentak menjalankan ibadah puasa sebagaimana firman Allah dalam QS. Al-Baqarah ayat 183:

“Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.”

Allah mewajibkan puasa di bulan Ramadhan yang dikenal sebagai bulan penuh berkah dan ampunan, dimana pintu-pintu surga dibuka dan pintu-pintu neraka ditutup. Tentunya sangat disayangkan jika bulan Ramadhan hanya diisi dengan aktivitas yang sia-sia. Oleh karena itu, umat Islam pun pada akhirnya berlomba-lomba dalam kebaikan dengan memperbanyak ibadah, sedekah, tadarus, dan shalawat. Salah satu amalan pokok di bulan Ramadhan adalah memperbanyak interaksi dengan Al-Qur’an, baik dengan membaca, menghafal, ataupun mengkaji isi kandungannya.

Bulan Ramadhan juga dikenal sebagai bulan Al-Qur’an, yakni bulan diturunkannya Al-Qur’an yang disebut dengan Nuzulul Qur’an. Tidak heran jika di bulan ini, banyak umat Islam yang meningkatkan kegiatan mengaji, menghafal, ataupun mempelajari tafsir Al-Qur’an. Tiap umat Islam, tak bisa dipungkiri, berlomba-lomba untuk mengkhatamkan bacaan Al-Qur’an di bulan yang penuh keberkahan ini. Oleh karena itu, Ramadhan merupakan waktu yang istimewa bagi umat Islam untuk lebh fokus memperbanyak membaca Al-Qur’an.

KEUNIKAN AL QURAN YANG DAPAT MENGUBAH HIDUP SESEORANG

Perlu diketahui bahwa nyatanya di zaman ini, masih banyak Muslim belum memiki kegemaran dalam membaca Al-Qur’an. Oleh sebab itu, kita patut bersyukur apabila suatu hari muncul keinginan dalam hati untuk membaca Al-Qur’an. Keinginan seseorang untuk membaca Al-Qur’an merupakan suatu hal yang mahal dan termasuk anugerah terbesar dari Allah, mengingat hal tersebut adalah suatu pemberian yang tidak bisa diusahakan. Sebagaimana firman Allah SWT dalam QS. Fatir ayat 32:

“Kemudian Kitab itu Kami wariskan kepada orang-orang yang Kami pilih di antara hamba-hamba Kami, lalu di antara mereka ada yang menzalimi diri sendiri, ada yang pertengahan, dan ada (pula) yang lebih dahulu berbuat kebaikan, dengan izin Allah. Yang demikian itu adalah karunia yang besar.”

Maka dari itu, apabila terlintas pikiran atau niat untuk membaca Al-Qur’an, jangan ragu untuk segera mengambil dan membacanya. Itu adalah bentuk kasih sayang Allah yang belum tentu didapatkan oleh semua orang. Hanya mereka yang terpilih yang diberikan dorongan oleh Allah SWT agar ingin berinteraksi dengan Al-Qur’an.

Allah juga menjelaskan di dalam QS. Fatir: 32 bahwa salah satu ciri orang yang berhasil melewati bacaan Al-Qur’annya adalah mendapatkan percikan kebaikan dari Al-Qur’an yang dapat mengubah dirinya, dimana perubahan tersebut terjadi melalui beberapa tahapan, antara lain:

  1. Mendapatkan ketenangan diri (QS. Al-Anfal: 2).
  2. Berubahnya kepribadian seseorang menjadi lebih baik. Semakin dekat seseorang dengan Al-Qur’an, maka semakin lembut pula tutur katanya.

PENGARUH MEMBACA AL-QUR’AN TERHADAP OTAK MANUSIA

Penelitian ilmiah telah membuktikan bahwa membaca Al-Qur’an dapat memberikan ketenangan diri bagi seseorang. Otak manusia terdiri dari jutaan neuron (sel saraf) yang terbagi menjadi beberapa area dengan fungsi yang berbeda. Kondisi otak seseorang ketika membaca Al-Qur’an dapat diukur menggunakan metode EEG (elektroensefalografi), yaitu metode untuk merekam aktivitas listrik otak dengan menempatkan elektroda di kulit kepala.

Jenis gelombang otak yang dapat dideteksi oleh EEG terbagi menjadi lima, antara lain gelombang alfa, beta, gamma, delta, dan theta. Berdasarkan penelitian, disimpulkan bahwa gelombang alfa pada otak aktif saat seseorang membaca Al-Qur’an dengan kisaran frekuensi 8 – 13 Hz (Kamal, 2013). Gelombang alfa yang diproduksi oleh otak sangat penting bagi manusia dan berperan penting dalam:

  1. Mengurangi tingkat stress.
  2. Membantu seseorang menjadi lebih tenang.
  3. Meningkatkan konsentrasi dan mindfulness.

Maka dari itu, aktifnya gelombang alfa pada otak saat membaca Al-Qur’an membuktikan bahwa membaca Al-Qur’an dapat membantu tubuh dan pikiran manusia menjadi lebih rileks (Kamal, 2013). Penelitian lain juga menyebutkan bahwa membacakan ayat suci Al-Qur’an dengan tartil memiliki nilai religius dan spiritual yang tinggi, sehingga dapat digunakan sebagai teknik relaksasi spiritual untuk mendapatkan ketenangan jiwa (Ifati, 2019).

 

PERBANYAKLAH IBADAH, PERBANYAKLAH TADARUS

Kegiatan tadarus Al-Qur’an di kelas

 

Bulan Ramadhan hanya datang sekali dalam setahun, maka sungguh disayangkan apabila kita tidak membenahi ibadah kita. Sesibuk apapun kita, usahakan untuk luangkan waktu untuk membaca Al-Qur’an. Berhubungan dengan hal ini, SD Islam Al Azhar 46 GDC merancang sedemikian rupa agenda yang dapat dilakukan untuk mendukung program Amaliah Ramadhan di sekolah, salah satunya adalah membiasakan murid-murid untuk tadarus di kelas.  

Dengan membiasakan diri untuk tadarus selama pelaksanaan Amaliah Ramadhan, murid-murid SD Islam Al Azhar 46 GDC telah menunjukkan semangat dalam meningkatkan ibadah di bulan suci ini. Semoga kebiasaan baik ini terus berlanjut, tidak hanya di bulan Ramadhan, tetapi juga dalam kehidupan sehari-hari. Mari jadikan Ramadhan sebagai momentum untuk lebih dekat dengan Al-Qur’an dan semakin memperkuat keimanan kita.