ditulis oleh Alen Sudiary, S.Pd guru kelas 6 Madinah
Ada yang pernah membaca atau mendengar cerita Malin Kundang? Bagaiamana dengan cerita Kupu-kupu Emas? Ternyata kedua cerita dongeng tersebut bisa diangkat menjadi sebuah pertunjukkan yang menarik. Ide inilah yang diambil oleh Ekskul Teater Al Grande dengan menampilkan Pentas Teater: Malin Kundang dan Kupu-kupu Emas
Pentas Teater yang dilaksanakan oleh anak-anak ekskul teater digelar pada Kamis, 25 Januari 2024 di Aula Masjid Al Muiz, Kampus YPBIC. Selain disaksikan oleh para para pimpinan sekolah dan murid-murid SD Islam Al Azhar 46 GDC, pentas teater ini juga turut dihadiri oleh para orang tua wali murid.
Kegiatan seperti ini sangat bermanfaat melatih murid agar bisa tampil lebih percaya diri. Selain itu, acara pementasan seperti ini juga menjadi wadah murid-murid Al Grande menyalurkan bakatnya.
Di bawah bimbingan pelatih Pak Jeni (Pajen) serta pendampingan dari Bu Dini dan Bu Asti, para murid ekskul teater mengikuti latihan dengan tekun untuk memberikan tampilan yang memuaskan. Dengan support dari para orang tua dan guru, alhamdulillah mereka berhasil menyuguhkan penampilan terbaik dan membanggakan walaupun hanya mengikuti latihan intensif yang cukup singkat.
Acara pentas teater ini diawali dengan penampilan semua para pelakon yang bernyanyi bersama. Kemudian pementasan dongeng Malin Kundang oleh anak-anak ekskul teater kelas 456. Kisah sedih ibunda Malin Kundang ditampilkan dengan baik. Tata lampu dan ekspresi pemainnya membawa penonton kepada alur kisah si anak durhaka sombong yang tak mau mengakui ibunya.
Cerita kedua yang ditampilkan adalah Kupu-kupu Emas dengan hamper semua pelakonnya adalah murid kelas 1, 2, dan 3. Dongeng ini berkisah tentang kawanan kupu-kupu yang tinggal di hutan. Dari kawanan kupu-kupu tersebut, ada seekor kupu-kupu berwarna emas yang memiliki kekuatan tertentu untuk melindungi hewan-hewan di hutan.
Suatu hari datanglah beberapa pemburu yang ingin menangkap hewan di hutan. Ternyata, ada seekor ulat yang iri terhadap kupu-kupu emas, sehingga ulat tersebut bekerjasama dengan para pemburu tersebut. Dengan bantuan kupu-kupu emas, Alhamdulillah para pemburu tersebut tidak berhasil menangkap hewan di hutan. Ulat yang iri pun akhirnya sadar dan meminta maaf.
Kepala SD Islam Al Azhar 46 GDC, Ibu Halaliyanti, mengapresiasi karya para murid ekskul teater ini. Beliau merasa sangat bangga atas penampilan luar biasa yang disuguhkan oleh para murid. Para orang tua yang hadir juga memberikan apresiasi dan respon positif terhadap Pentas Teater Algrande tersebut. Semoga acara seperti ini akan digelar kembali dengan konsep dan penampilan yang lebih bagus lagi.